Rabu, 09 Desember 2009

PROCEDURE

Prosedur adalah suatu program terpisah dalam blok sendiri yang berfungsi sebagai subprogram (program bagian). Diawali dengan kata cadangan “Procedure” didalam bagian deklarasi prosedur. Prosedur banyak digunakan pada program yang terstruktur karena :
- merupakan penerapan konsep program modular, yaitu memecah-mecah program yang rumit menjadi program-program bagian yang lebih sederhana dalam bentuk prosedur-prosedur.
- Untuk hal-hal yang sering dilakukan berulang-ulang, cukup dituliskan sekali saja dalam prosedur dan dapat dipanggil atau dipergunakan sewaktu-waktu bila diperlukan.

Bentuk Umum :

PROGRAM judul_program ;
PROCEDURE judul_prosedur ;
Begin
Statement prosedur ;



End ;
Begin
Statement program utama ;



end.

1.1 Parameter Dalam Prosedur
Nilai didalam modul program Pascal sifatnya adalah local, artinya hanya dapat digunakan pada modul atau unit program yang bersangkutan saja, tidak dapat digunakan pada modul atau unit program yang lainnya.

Contoh program :
Procedure Tanya_hitung ;
Var
X, Y : real ;
Begin
Write (‘Nilai X =’) ;
Readln (X) ;
Y : = X * X ;
End ;
Begin
Tanya_hitung ;
Writeln (‘Nilai Y =’, Y : 6 : 2 ) ;
End.

Keterangan contoh program :
Bila program dikompilasi, akan di deteksi kesalahan oleh compiler, karena variable Y yang sifatnya local di procedure Tanya_hitung digunakan pada program utama.
Agar nilai-nilai variable dapat digunakan di modul lainnya yang membutuhkan, maka dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
- Dibuat bersifat global.
Harus di deklarasikan diatas modul yang akan menggunakannya.
Contoh :

• Procedure kesatu ;
Begin

End ;
Var
A, B : word ;
• Procedure kedua ;
Begin

End ;
• Procedure ketiga ;
Begin

End ;
Begin { program utama }

End.

Keterangan contoh :
Variabel A dan B dapat digunakan untuk modul Procedure kedua dan ketiga serta modul/program utama, tetapi tidak bersifat global untuk procedure kesatu.
- Dikirimkan sebagai parameter ke modul yang membutuhkannya.
Parameter yang dikirmkan dari modul utama ke modul prosedur disebut dengan parameter nyata (actual parameter) dan parameter yang ada dan dituliskan pada judul prosedur disebut dengan parameter formal (formal parameter). Proses pengiriman data lewat parameter nyata ke parameter formal disebut dengan parameter passing. Parameter nyata dan parameter formal harus dengan tipe yang sama. Didalam pascal, parameter dapat dikirimkan secara nilai (by value) atau secara acuan (by reference).




1.1.1 Pengiriman Parameter Secara Nilai

Bila parameter dikirimkan secara nilai nilai, parameter formal di prosedur akan berisi nilai yang dikirmkan yang kemudian bersifat local di prosedur. Bila nilai parameter formal di prosedur berubah, tidak akan mempengaruhi nilai parameter nyata ( nilai parameter nyata tetap, tidak berubah). Pengiriman secara nilai ini merupakan pengiriman searah, yaitu dari parameter nyata ke parameter formal, yang tidak dikirimkan balik dari parameter formal ke parameter nyata.
Parameter – parameter yang digunakan dengan pengiriman secara nilai ini disebut dengan parameter nilai ( value parameter ).

Contoh program :

Procedure Hitung(A, B : integer ) ;
Var
C : integer ;
Begin
C : = A + B ;
Writeln (‘Nilai C =’, C ) ;
End ;
Var
X, Y : integer ;
Begin
Write ( ‘Nilai X =’ ) ; readln ( X ) ;
Write ( ‘Nilai Y =’ ) ; readln ( Y ) ;
Hitung ( X, Y ) ;
End.

Output program :
Nilai X = 2
Nilai Y = 3
Nilai C = 5

Penjelasan program :
- prosedur dimulai dengan deklarasi prosedur dengan judul prosedur hitung. Variable A dan B adalah parameter formal dan integer adalah tipe parameternya.
- Variable local yang hanya dipergunakan di prosedur dan tidak termasuk parameter formal (parameter nilai), harus didefinisikan sendiri, yaitu : variable C
- Hubungan antara parameter formal di prosedur dengan parameter nyata di modul utama adalah : nilai parameter nyata X dan Y di modul utama dikirimkan ke parameter formal A dan B di prosedur. Dengan demikian nilai parameter A dan B diprosedur akan berisi nilai yang sama dengan parameter X dan Y di modul utama.



1.1.2 Pengiriman Parameter Secara Acuan

Bila pengiriman parameter secara acuan, maka perubahan-perubahan yang terjadi pada nilai parameter formal di prosedur akan mempengaruhi nilai parameter nyata. Parameter-parameter ini disebut dengan variable parameter serta dideklarasikan di deklarasi prosedur dengan menggunakan kata cadangan Var, sebagai berikut :
PROCEDURE hitung (VAR A, B, C : integer ) ;

Contoh program :

Procedure Hitung ( var A, B, C : integer ) ;
Begin
C : = A + B ;
End ;
Var
X, Y, Z : integer ;
Begin
X : = 2 ; Y : = 3 ;
Hitung ( X, Y, Z ) ;
Writeln (‘ X = ‘, X , ‘ Y = ‘ , Y, ‘ Z = ‘ , Z ) ;
End.

Output program :
X = 2 Y = 3 Z = 5
Penjelasan program :
- pengiriman parameter secara acuan merupakan pengiriman dua arah, bolak-balik, sehingga perubahan nilai di parameter formal akan mempengaruhi nilai parameter nyata juga. Pada contoh, nilai parameter nyata Z akan mengikuti perubahan nilai dari parameter formal C.

1.1.3 Pengiriman Parameter Sebagian Secara Nilai, Sebagian Acuan
Pengiriman parameter dapat dicampur sebagian secara nilai dan sebagian secara acuan dalam suatu prosedur. Parameter yang hanya dibutuhkan pada prosedur saja dapat dikirimkan secara nilai dan yang ingin dikirimkan balik dapat dilakukan secara acuan, sebagai berikut :

PROCEDURE Hitung ( A, B : integer ; Var C : integer ) ;
Contoh program :
Procedure Hitung ( A, B : integer ; Var C ; integer ) ;
Begin
C : = A + B ;
End ;
Var
X, Y, Z : integer ;
Begin
X : = 2 ; Y : = 3 ;
Hitung ( X, Y, Z ) ;
Writeln ( ‘ X = ‘, X , ‘ Y = ‘, Y , ‘ Z = ‘, Z ) ;
End.
Output program :
X = 2 Y = 3 Z = 5

1.2 Prosedur Memanggil Prosedur Yang Lain
Prosedur dapat memanggil prosedur yang lainnya
.
Contoh program :
Procedure Pro1 ( X1 : integer ) ;
Begin
Writeln ( ‘Nilai X = ‘, X1, ‘ada di prosedur Pro1’ ) ;
End ;
Procedure Pro2 (X2 : integer ) ;
Begin
Writeln ( ‘Nilai X = ‘, X2, ‘ada diprosedur Pro2’ ) ;
Pro1 (X2) ;
End ;
Var
X : integer ;
Begin
X : = 5 ;
Pro2 ( X ) ;
End.
Output program :
Nilai X = 5 ada diprosedur Pro2
Nilai X = 5 ada diprosedur Pro1

1.3 Prosedur Tersarang
Adalah prosedur yang berada didalam prosedur yang lainnya.
Bentuk Umum :
Program
Procedure
Procedure
Begin



End ;
Begin



End ;
Begin



end .

1.4 Prosedur Memanggil Dirinya Sendiri
Merupakan prosedur yang memanggil atau menggunakan prosedur itu juga. Proses dari suatu program bagian yang memanggil dirinya sendiri dikenal dengan istilah recursion. Tidak semua bahasa menyediakan kemampuan untuk melakukan proses recursion, tetapi pascal dapat. Walaupun proses ini merupakan algoritma yang baik, tetapi membutuhkan banyak memori, karena setiap kali program bagian dipanggil oleh dirinya sendiri, sejumlah ruang memori tambahan dibutuhkannya

Rekursi yaitu procedure atau function yang memanggil dirinya sendiri. Gunanya untuk melakukan proses berulang yang sulit diketahui kapan akan berakhir. Banyak bahasa pemrograman modern mendukung proses rekursi, misalnya Turbo Pascal, Visual Basic, dll. Contoh paling terkenal dari rekursi adalah proses menghitung nilai faktorial dan mencari deret Fibonacci.

Contoh listing program:

function faktorial(n : integer):integer;
begin
if (n = 0) then faktorial := 1
else faktorial := n * faktorial(n - 1);
end;

Deret Fibonacci didefinisikan sebagai deret integer tak berhingga, di mana suatu bilangan adalah penjumlahan dari dua bilangan sebelumnya.
Contoh: 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, ...
Dari data di atas dapat difahami bahwa angka 5 merupakan hasil penjumlahan dari 2 dan 3, sedangkan 12 merupakan 5 + 8.

function fibonacci(n : integer):integer;
begin
if (n = 1) or (n = 2) then fibonacci := 1
else fibonacci := fibonacci(n - 1) + fibonacci(n - 2);
end;

Sebagian mahasiswa sulit membedakan antara Rekursi dan Iterasi, karena keduanya melakukan perulangan yang jumlah perulangannya sulit ditentukan kapan berakhir. Padahal secara mudah didefinisikan: Rekursi yaitu prosedur atau fungsi yang memanggil dirinya sendiri, sedangkan Iterasi adalah proses perulangan dalam suatu prosedur atau fungsi.

Berikut ini adalah contoh yang paling mudah dipahami. Tujuannya mencetak tulisan "M" dari kiri ke kanan layar.
REKURSI

uses
wincrt;
procedure rekursi;
begin
if wherex < 80 then
begin
write('M');
rekursi;
end;
end;
begin
clrscr;
rekursi;
end.

ITERASI

uses
wincrt;
procedure iterasi;
begin
while wherex < 80 do
begin
write('M');
end;
end;
begin
clrscr;
iterasi;
end.

Dari dua program pendek di atas, anda tentu mendapatkan sebuah fakta baru, yaitu rekursi dapat melakukan perulangan tanpa bantuan FOR NEXT, WHILE DO, REPEAT UNTIL, dsb.

Contoh program :
Program Coba_rekursi;
Uses wincrt;
Var
I : integer ;
Procedure Rekursi ;
Begin
Writeln ( ‘Hallo saya Pascal ‘ ) ;
I : = I + 1 ;
If I < 10 Then
Rekursi ;
End ;
Begin
I : = 1 ;
Rekursi ;
End.

1.5 Acuan Forward
Digunakan untuk mendeklarasikan dimuka judul prosedur terpisah dari bloknya. Judul prosedur yang berisi parameter terpisah ini merupakan judul yang semestinya dan di deklarasikan dengan menambahkan kata cadangan “ Forward ”. Blok prosedur ini letaknya terpisah dari judulnya, juga diawali dengan judul prosedur, tetapi hanya mencantumkan judul atau nama prosedurnya saja, tanpa mencantumkan parameter formalnya.

Contoh program :
Procedure Pro1 (Var I : integer ) ; Forward ;
Procedure Pro2 (Var I : integer ) ;
Begin
Writeln ( ‘ Prosedur PRO’, I ) ;
End ;
Procedure Pro1 ;
Begin
Writeln ( ‘Prosedur PRO’, I ) ;
End ;
Var
I : integer ;
Begin
I : = 1 ;
Pro1 ( I ) ;
I : = 2 ;
Pro2 ( I ) ;
End.
Output :
Prosedur PRO1
Prosedur PRO2

1.6 Prosedur Standar

1.6.1 Prosedur Standar Exit
Digunakan untuk keluar dari suatu blok. Bila diletakkan pada program bagian, prosedur standar exit akan menyebabkan proses di program bagian berhenti dan proses kembali ke blok program yang memanggilnya. Bila berada di program utama, menyebabkan proses program berhenti
.
1.6.2 Prosedur Standar Halt
Digunakan untuk menghentikan proses program baik di program bagian maupun program utama.

1.6.3 Prosedur Standar Move
Bentuk umum :
Move ( var source, dest; count : word )
Digunakan untuk menyalinkan suatu blok sebanyak count byte memori dari blok dimulai byte pertama source dan disalinkan ke byte pertama dest.
Contoh program :
Var
Sumber, Tujuan : string [5] ;
Sejumlah : word ;
Begin
Sumber : = ‘ABCDE’ ;
Tujuan : = ‘FGHIJ’ ;
Sejumlah : = 4 ;
Move (Sumber, Tujuan, Sejumlah ) ;
Writeln (Sumber : 7, Tujuan : 7 ) ;
End.

Output program :
ABCDE ABCIJ

1.6.4 Prosedur Standar FillChar
Digunakan untuk mengisi sejumlah byte nilai ke dalam suatu variable, sbb :

FillChar ( x ; count : word ; ch )
X adalah variable yang dapat bertipe apapun yang akan diisi dengan nilai tipe ordinal ch sebanyak count byte.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MATERI PERKULIAHAN KONSEP MATEMATIKA

Mata kuliah konsep matematika terdiri atas 10 bab, yaitu Bab 1 Pertidaksamaan Kuadrat Bab 2 Relasi dan Fungsi Bab 3 Penyajian ...